.

Mempersembahkan Sebuah blog norak dari Celotehan Seorang Pemuda Desa yang aneh dan tidak terkonsep kayak kapal pecah, Syukur-syukur kalau masih bisa awet sampai punya anak-cucu-cicit ...

Senin, 10 Desember 2012

"Tuhan, Aku hanyalah manusia tentu saja kalau tidak perempuan pasti laki-laki"

Bersepeda di Jogja malam hari
2012 sudah hampir berakhir
telah banyak waktu yang terlewati
banyak juga pengalaman hidup yang berarti
kenangan yang akan jadi ingatan
ingatan yang akan terpahat di dalam hati
Aku harap 2013 akan datang dengan sopan
dan akan ku simpan ingatan yang telah terpahat di dalam kotak yang akan aku kunci.
sebelum semua ingatan aku kunci, sayang kalau tidak dirapikan dengan baik.

saat aku menulis tulisan ini, aku duduk di tepi jalan di dekat angringan dengan segelas jahe hangat buatan seorang ibu, sekitar jam 10 malam.

dalam hati aku berbicara sendiri
"Tuhan, Aku hanyalah manusia tentu saja kalau tidak perempuan pasti laki-laki." "Tuhan, maafkan atas ke egoisan ku selama ini, terhadap siapapun."

aku pernah mengejar-ngejar seorang perempuan hampir 2 tahun, hingga pada akhirnya jadian dan hanya 4 hari kemudian aku mengakhiri nya, bukannya aku tidak menyayanginya tapi hanya takut kehilangannya dan yang pasti mungkin perempuan itu akan  selamanya di hati ku.

Dan,
Aku tidak tahu kenapa aku berada di dekat alun-alun selatan malam ini.
orang-orang ramai, sepasang kekasih bergandengan tangan, berbagi suka.

Kadang-kadang aku mempunyai sifat aneh.
Aku pergi entah tidak tahu kemana, hanya menyendiri.
mungkin waktu sendiri membuat aku merenung dan mengintrospeksi diri melepas lelah menuangkan isi hati dan pikiran.

Aku juga sering memperhatikan Manusia dan lingkungannya, dimanapun aku berada.
Aku hanya ingin belajar dari Mereka, Melayani seperti Ibu angkringan yang membuatkan ku Jahe hangat malam ini, tukang parkir, pedagang  kaki lima, pemulung, dan banyak lagi dari mereka.

Bagi  ku, Mereka semua adalah tempat ku belajar, mereka adalah Guru.
mengajarkan ku banyak hal arti bernafas, berkeringat, lelah, cara duduk, cara tidur di trotoar, bahkan banyak hal tentang hidup.

Jika kau ingin menemukan keluarga yang hangat dan tulus temuilah mereka.
Merekalah pesan dari hidup yang bercerita.

Sendu, suka, pahit, manis hanyalah rangkain kisah yang mempunayai bagian masing-masing.
Aku tau lampu di jalanan ini akan tetap menyala semalaman, menemani penjual-penjual yang ada di pinggiran ini, menemani  anak muda yang menghabisakan malamnya, menemani laju engkolan tukang becak, menemani gerobak jagung panas, dan menemani kehidupan yang semakin larut.
Lampu jalanan ini hanyalah milik pemerintah yang berhenti menerangi sampai pagi datang.
Ada yang lebih terang dari lampu jalanan ini, yang ada di atas nya, yaitu bintang milik sang Pencipta.

Kadang-kadang kita mempuyai banyak mimpi dan  mimpi besar lainnya.
bangun dan kejarlah mimpi-mimpi besar itu, jangan banyak tertidur terlalu lama.
kejar dengan berlari agar tercapai, terus dan terus.
Kesempatan akan bertemu dengan kesiapan....

1 komentar:

terima kasih banyak,anda telah memberi komentar